Indonesia adalah negara yang kaya raya.
Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun
non hayati. Kita akan kelelahan jika menghitung banyaknya kekayaan yang ada di
Indonesia. Flora dan fauna yang beraneka ragam, sehingga ada banyak klasifikasi
ilmiah yang hanya bisa dijumpai di negeri ini. Bahkan Indonesia juga menjadi
negara yang memiliki spesies pohon palem terbanyak di dunia.
Selain itu, kekayaan non hayatinya
juga melimpah ruah. Aneka bahan tambang terkandung di dalam perut bumi
Indonesia. Diantaranya, minyak bumi, batu bara, gas alam, dan sebagainya. Akan
tetapi, aneka bahan tambang tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui. Dalam kegiatan eksplorasi kekayaan alam baik sumber daya alam
hayati maupun non hayati tidak boleh mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Sebagai contoh dalam menangkap ikan di laut tidak boleh menggunakan bom peledak
karena tidak hanya merusak lingkungannya, namun juga akan merusak biota laut
lainnya. Oleh karena itu, dalam mengeksplorasi harus menjaga lingkungan demi
kelestarian sumber daya alam.
Mirisnya, malah kekayaan alam yang
seharusnya dinikmati masyarakat Indonesia lebih bisa dirasakan manfaatnya oleh
orang-orang dari luar negeri kita. Misalnya emas yang ada di Papua dan hasil
tambang lainnya yang dikuras dan dimakan oleh warga asing. Sedangkan WNI di
sekitarnya hanya melongo kelaparan tanpa bisa mencicipi kekayaan ibu pertiwi.
Sebagaimana sudah menjadi rahasia umum bahwa yang jadi kendala utama adalah
teknologi. Kita sampai sekarang ini masih bergantung pada teknologi yang
disajikan orang-orang barat, tanpanya kita tidak bisa mengeksplorasi tambang di
tanah kita. Akan tetapi kita juga harus menjadi budak untuk bisa menikmati
secuil hasil tambangnya. Pada akhirnya kita malah benar-benar rugi ketika sudah
terikat kontrak bisnis pertambangan. Kita ingin terus terpuruk sebagai budak
merupakan jalan hidup yang konyol, namun kita ingin lepas dari label budak pun
akan ada banyak ranting-ranting berduri yang akan menjerat gerak kita.
Kesejahteraan rakyat NKRI yang
sering kita dengar bagai nyanyian mungkin saja menjadi kenyataan jika kita bisa
memaksimalkan kekayaan SDA yang ada di bumi Indonesia ini. Namun akan sangat
sulit jika tingkat pendidikan yang dimiliki masih sangat minim. Kita hanya
tinggal memilih antara menjadi budak di tanah sendiri dengan kebodohannya atau
menjadi tuan atas tanahnya dengan kepandaiannya. Semoga kesejahteraan
masyarakat Indonesia yang merata bisa segera terwujud.