Setiap orang islam yang taat menjalankan ajaran agamanya atau
santri dan yang sadar akan tugas dan kewajiban keagamaanya, maka bisa
dipastikan syariat atau ajaran islam sebagai sumber utama dan satu-satunya
kebenaran dan tata nilai hidupnya, baik secara pribadi,keluarga,bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dilandasi dengan keyakinan bahwa tata nilai yang
berasal dari sang pencipta pasti mutlak benarnya dan paling cocok untuk
makhluknya, maka mereka akan senantiasa berusaha sekuat tenaga agar tata nilai
kehidupan dari Allah ini menjadi tata nilai kehidupan manusia.
Islam adalah agama kemanusiaan. Oleh karena itu umat islam harus
mengakui sepenuhnya kepada kemanusiaan. Kita tidak boleh serta-merta mengatas
namakan agama sebagai dasar untuk melakukan tindak kekerasan, atau memaksakan
agama terhadap orang lain. Pehaman agama sangat tergantung pada kapasitas
intelektual dan tantangan zaman yang dihadapi serta kemampuan seseorang dalam
mengamalkanya. Oleh karena itu, pemahaman agama jelas bersifat relatif.
Dewasa ini banyak tindak kekerasan yang mengatas namakan agama
untuk mengklaim kebenaran sepihak untuk saling bunuh-membunuh. Ini disebabkan
karena agama selalu mengajarkan kasih sayang yang luhur, sementara agama
sendiri memicu untuk terjadi konflik.
Oleh karena itu sebaiknya beragama merupakan suatu proses pencarian
kebenaran yang terus menerus. Selain itu, beragama juga bersifat terbuka mau
menerima keberadaan agama lain, serta mau untuk menerima pendapat dan kritik
dari orang lain.
Kesimpulan yang mendasari dari uraian tersebut, yakni sebaiknya
bergama berprinsip pada al-hani fiyyah, al-sam’ah, semangat kebenaran serta
perasaan lapang dada. Karena untuk mengungkap kebenaran sejati adalah tugas
Allah dan tugas manusia hanyalah menghargai sesama manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar