Senin, 27 Mei 2013

Dunia rindu keharmonisan umat



        Ternyata air lautan saat ini sudah tak asin lagi. Ibu ayam itupun sudah enggan untuk melindungi induknya yang masih belia. Sudah tak bisa dipungkiri lagi, rakyat dunia kini dilanda krisis manusia/sumber daya yang berjiwa sosial tinggi, peka terhadap lingkungan-lingkungan sekitar yang di wujudkan dengan turunnya hasrat kepedulian terhadap sesama.
                Dunia hanya bisa diam membisu, kecewa akan sikap-sikap makhluk dunia yang perlahan menghilangkan identitas aslinya yaitu sebagai “makhluk sosial”.
                Bisa di buktikan, dari permasalahan-permasalahan kecil bahkan sampai yang besar sekalipun yang ada di sekitar kita hanya bisa menjadi pembisu sejati, seolah tak peduli apa yang telah terjadi.
                Kekerasan rumah tangga, kekerasan di sekolah, perzinaan, hilangnya moralitas dan akhlak remaja, bahkan kekerasan internasional di gaza, libya dan kelaparan di negara somalia, sedah hanya sebagai hiasan dunia saja.Lalu, kalau sudah seperti itu, siapakah yang mau bertanggung jawab ? siapakah yang patut untuk disalahkan ?
                Yang terjadi pada diri kita saat ini adalah saling menyalahkan orang lain, saling lempar tanggungjawab, kurangnya intropeksi untuk diri kita.
                Tidak ada yang patut untuk disalahkan, karena sebenarnya permasaahn sosial seperti itu bukan hanya tugas kepala sekolah, bukan hanya tugas kepala desa, bukan tugas para kyai, juga bukan tugas pemerintah. Melainkan itu semua adalah tugas kita bersama, itulah sebenarnya yang harus kita sadari.
                Seperti sabda nabi yang artinya : kalian semua adalah pemimpin dan kalianpun akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kamu pimpin. Hadist ini sudah jelas-jelas mengajarkan kepada kita bahwa kita semua adalah pemimpin, minimal adalah memimpin diri kita sendiri.
                Jadi bukan hanya mereka yang punya jabatan, bukan hanya mereka yang punya banyak pengetahuan yang bertusa untuk membuat lingkungan menjadi damai, aman, dan tentram juga memiliki solidaritas sosial yang tinggi terhadap sesama, tapi itu semua adalah tugas kita semua, umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar