Rabu, 27 Maret 2013

Peradaban Hegemoni Barat

Menurut teori Gramsci (1891-1937), hegemoni dikaitkan dengan konsep hubungan antara kelas-kelas masyarakat tertentu ,iaitu kelas-kelas yang lebih dominan akan memonopoli kelas-kelas yang lain dari segi ekonomi, budaya dan moral. Ia menggambarkan suatu hubungan  yang bersifat ‘monopoli’ dan ‘dominasi’ antara kelas masyarakat atasan dan bawahan dalam sebuah negara bangsa. Hegemoni barat dan globalisasi dilihat membawa banyak keburukan kepada kita semua terutamanya di timur. Ia sudah lama mempengaruhi kita sedikit demi sedikit seperti sekarang. Namun membawa sebuah keuntungan bagi Barat, karena telah berhasil dalam memonopoli negara lain.

                Sebab berlakunya perkara tersebut seperti fenomena kebangkitan, semula perasaan ingin menguasai, semula pengaruh Barat kepada masyarakat dunia, kuasa Barat yang mempunyai semangat dan dasar tertentu, Barat ingin menguasai mata uang dan ekonomi dunia , mempunyai ideologi untuk merusakkan masyarakat dunia. Keadaan ekonomi yang lemah dan sebagainya.
Kini, budaya barat telah meresap dalam jiwa remaja. Contohnya, budaya hip-hop yang terhimpun di dalamnya, beberapa budaya lain seperti rappers, grafity, dan lain-lain. Budaya ini merupakan simbol keruntuhan majoriti masyarakat Barat, khususnya dalam pergaulan bebas dan hiburan yang melampaui batas.

Budaya barat membawa banyak keburukan seperti kemusnahan keluarga, kehilangan moral, jati diri tiada, kegelisahan jiwa, kekacauan akal, dan ketakutan. Malah ia telah memberi kesan buruk daripada sudut media, ekonomi, politik, sosial, dan juga hak asasi manusia. Kini hegemoni tersebut berjaya mengikis budaya melayu dan islam.

Maka, jelaslah bahwa,  tamadun (peradaban kebudayaan) Barat tidak mampu untuk menjadi contoh tamadun yang sempurna, karena dasar yang materialistik. Ini menyebabkan ketandusan nilai-nilai kemanusiaan dalam tamadun Barat.Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam perlu kembali menjadikan tamadun Islam yang dibina di atas acuan Nabawi, sebagai contoh pembangunan sebuah tamadun manusia yang sempurna. Ini karena, tamadun Islam yang pernah dibina oleh Nabi Muhammad s.a.w. di atas dasar Aqidah,Syariah dan Akhlak Islam telah diakui kesempurnaannya, oleh para cendikiawan yang jujur dan tulus dalam mengkaji tentang ketamadunan manusia, di kalangan umat Islam maupun selain umat islam.

Glosarium 
Tamadun : peradaban; kebudayaan; kemajuan; kamus besar Bahasa Indonesia.


2 komentar: